Yogyakarta - Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Pengembangan Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi Bidang Manajemen diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) dilaksanakan di Fakuktas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 10 juni 2023 yang dihadiri langsung oleh ketua LPJK Bapak Taufik Widjoyono, Koordinator Bidang III LPJK Bapak Agus Taufik Mulyono, Koordinator Bidang V LPJK Bapak Manlian Ronald Adventus Simanjuntak, Koordinator IT LPJK Bapak Zuhanif Tolhas P Sidabutar.
Dunia pendidikan memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi, salah satu yaitu bagaimana menyiapkan lulusan yang memiliki bekal ilmu yang cukup untuk digunakan dalam memasuki dunia kerja nantinya. Untuk mengimbangi pembangunan infrastruktur yang baik maka tentunya harus diimbangi dengan sumber daya manusia yang memadai. Dengan adanya kegiatan ini maka diharapkan sinergi antara pemerintah dengan Perguruan tinggi dapat semakin ditingkatkan. “Kegiatan Forum PKB ini sendiri telah dilakukan secara berseri di beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Selama ini jasa konstruksi dan pendidikan masih berjalan masing masing sehingga mengakibatkan jumlah tenaga kerja bersertifikat yang ada jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan tenaga konstruksi,” kata Bapak Taufik Widjoyono. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan kurangnya kolaborasi yang belum berjalan antara dunia konstruksi dengan pendidikan.
Bapak Taufik Widjoyono menambahkan, “bagi TKK yang dianggap kompeten harus memiliki tiga syarat yaitu pengetahuan atau ilmu yang memumpuni, integritas atau attitude dan skill yang memumpuni. Karena syarat dasar skill inilah alasan LPJK menyelenggarakan kegiatan Forum PKB ini.” LPJK melalui berbagai jabatan kerja memungkinan bagi para fresh graduate yang disertifikasi dikategorikan kedalam kategori 6, namun jika nanti terdapat peningkatan kompetensi maka dapat naik kekategori lebih tinggi. Kegiatan PKB ini dirasa penting dikarenakan bisa memberikan bekal para tenaga konstruksi untuk memelihara kompetensi atau skillnya dan integitasnya. Oleh sebab itu asosiasi menjadi pilar karena merupakan wadah bagi pelaku jasa konstruksi.
Saat ini LPJK bersama Direktorat Jenderal Bina Konstruksi telah meluncurkan dan mewajibkan setiap TKK untuk menyimpan pengalamannya kedalam aplikasi SIMPAN (Sistem Informasi Pengalaman). “Mengingat bahwa LPJK tidak lagi melakukan sertifikasi karena telah diserahkan wewenang tersebut kepada LSP yang diampu oleh asosiasi. Kondisi saat ini cukup banyak asosiasi yang terakreditasi, sehingga LSP dan LSBU yang saat ini berwenang untuk melakukan sertifikasi,” jelas Bapak Manlian Ronald Adventus Simanjuntak, Kemudian para TKK dan BUJK diwajibkan untuk mengisi data dalam aplikasi SIMPAN. Dengan adanya aplikasi SIMPAN maka seluruh data yang ada dapat diketahui oleh publik sehingga dapat dilakukan kontrol. Aplikasi SIMPAN bagi TKK juga dapat digunakan dalam proses tender dan sertifikasi. Bapak Zuhanif Tolhas P Sidabutar menjelaskan, “dalam proses sertifikasi yang dilaksanakan oleh LSP menggunakan SIMPAN sebagai sumber datanya. Karena simpan digunakan acuan untuk proses tender. Dengan adanya apilkasi ini seluruh data dapat dipantau oleh seluruh orang dan telah terintegrasi.”
Hadir pula secara langsung Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Dekan Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Kepala Sub Direktorat Pengembangan Profesi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumberdaya Mineral DIY, Direktorat Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi. Serta Ketua Umum ASTEKINDO Bapak Imam Purwoto, Ketua Umum DPP HAMKI bapak Agus Sudjtmitko, Ketua Umum DPP IAMPI Bapak Darma Tyanto dan Ketua Umum DPP GATAKI Bapak Viby Insrayana.